treninetwork.com

Sabtu, 23 Maret 2013

Rupiah Melemah, Pemerintah Diminta Kendalikan BBM

Metrotvnews.com, Jakarta: Nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan. Sesuai kurs tengah Bank Indonesia (BI),Jumat (22/3).

Rupiah turun 17 poin menjadi Rp9.743 dibanding posisi sebelumnya Rp9.726 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara dalam perdagangan antarbank di Jakarta, Jumat (22/3), bergerak melemah 17 poin menjadi Rp9.745/US$ dibanding posisi sebelumnya Rp9.728/US$.

Direktur Grup Hubungan Masyarakat BI Difi A Johansyah melihat rupiah memang terus negatif dalam sepekan terakhir. Sesuai kurs tengah BI, nilai tukarnya turun hampir 40 poin.

"Pelemahan rupiah yang jelas emang karena kebutuhan akan dolar yang lebih tinggi dari supply untuk berbagai keperluan," tutur Difi di Jakarta, Jumat (22/3).

"kalau impor bahan bakar minyak (BBM) dapat dikurangi bisa membantu pergerakan rupiah," tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut Difi, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan pengendalian konsumsi BBM di dalam negeri. Sehingga dapat mengurangi beban impor BBM.

"Dengan pengurangan impor BBM ini dalam jangka pendek akan mendorong neraca berjalan atau current account kita sehingga tidak defisit. Kalau menengah panjang akan membantu rupiah," tuturnya. (Daniel Wesly Rudolf)

Editor: Edwin Tirani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sertakan pertanyaan, komentar, pendapat, kritik dan saran anda pada kolom komentar dibawah ini. Saya menghargai setiap pesan anda dan berterima kasih kepada anda....
Silahkan tinggalkan pesan anda!